Pages

Sabtu, 18 Juni 2011

rumus-rumus fisika

Massa jenis:
ρ = m / v
Keterangan :
  • ρ = Massa jenis (kg/m3)
  • m = massa (kg)
  • v = volume (m3)
Gerak:

Gerak lurus beraturan


Rumus: \!v=\frac{s}{t}
Dengan ketentuan:
  • \!s = Jarak yang ditempuh (m, km)
  • \!v = Kecepatan (km/jam, m/s)
  • \!t = Waktu tempuh (jam, sekon)
Catatan:
  1. Untuk mencari jarak yang ditempuh, rumusnya adalah \!s=\!v\times\!t.
  2. Untuk mencari waktu tempuh, rumusnya adalah \!t=\frac{s}{v}.
  3. Untuk mencari kecepatan, rumusnya adalah \!v=\frac{s}{t}.

Kecepatan rata-rata

Rumus:





\!v=\frac{s_{total}}{t_{total}}

Gerak lurus berubah beraturan

Rumus GLBB ada 3, yaitu:
  • \!v_{t}=\!v_{0}+\!a\times\!t

  • \!s=\!v_{0}\times\!t+\frac{1}{2}\times\!a\times\!t^2

  • \!v_{t}^2=\!v_{0}^2+\!2\times\!a\times\!s
Dengan ketentuan:
  • \!v_{0} = Kecepatan awal (km/jam, m/s)
  • \!v_{t} = Kecepatan akhir (km/jam, m/s)
  • \!a = Percepatan (m/s2)
  • \!s = Jarak yang ditempuh (km, m)

Gerak vertikal

  • Kecepatan awal atau Vo = 0
  • Percepatan (a) = Gravitasi (g)
  • Jarak (s) = tinggi (h)

Pemuaian

Muai panjang

Rumus:
\!L_{t}=\!L_{0}(\!1+\alpha\times\Delta t)
  • \!L_{t} = panjang akhir (m, cm)
  • \!L_{0} = panjang awal (m, cm)
  • α = koefisien muai panjang (/°C)
  • Δt = perbedaan suhu (°C)

 Muai luas

Rumus:
\!A_{t}=\!A_{0}(\!1+\beta\times\Delta t)
Keterangan:
  • \!A_{t} = luas akhir (m2, cm2)
  • \!A_{0} = luas awal (m2, cm2)
  • β = \!2\alpha = koefisien muai luas (/°C)
  • Δt = selisih suhu (°C)

Muai volume

Rumus:
\!V_{t}=\!V_{0}(\!1+\gamma\times\Delta\!t)
Keterangan:
  • \!V_{t} = volume akhir (m3, cm3)
  • \!V_{0} = volume awal (m3, cm3)
  • γ = \!3\alpha = koefisien muai volume (/°C)
  • Δt = selisih suhu (°C)

Kalor

Kalor jenis

Rumus:
\!Q=\!m\times\!c\times\Delta\!t
dengan ketentuan:
  • \!Q = Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori)
  • \!m = Massa zat (Gram, Kilogram)
  • \!c = Kalor jenis (Joule/kilogram°C, Joule/gram°C, Kalori/gram°C)
  • \Delta\!t = Perubahan suhu (°C) → (t2 - t1)
Untuk mencari kalor jenis, rumusnya adalah:
\!c=\frac{Q}{\!m\times\Delta\!t}
Untuk mencari massa zat, rumusnya adalah:
\!m=\frac{Q}{\!c\times\Delta\!t}

Kapasitas kalor

Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh benda untuk menaikkan suhunya 1°C.
Rumus kapasitas kalor:
\!H=\frac{Q}{\Delta\!t}

\!H=\frac{\!m\times\!c\times\Delta\!t}{\Delta\!t}

\!H=\!m\times\!c
dengan syarat:
  • \!Q = Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori)
  • \!H = Kapasitas kalor (Joule/°C)
  • \!m = Massa zat (Gram, Kilogram)
  • \!c = Kalor jenis (Joule/kilogram°C, Joule/gram°C, Kalori/gram°C)
  • \Delta\!t = Perubahan suhu (°C) → (t2 - t1)
contoh soal: sebuah zat dipanaskan dari suhu 10°C menjadi 35°C. Kalor yang dikeluarkan adalah 5000 Joule. Jika masa zat adalah 20 kg. Berapakah kalor jenis dan kapasitas kalor zat tersebut? Jawab  : Diketahui:
t1 =10°C
          t2 =35°C
          Q  =5000 J
          m  =20 kg
Ditanya  :b. Kapasitas kalor (H)
a. kalor jenis (c)
           delta t = t2-t1
                  = 35°-10°
                  = 25°
        c  = Q/m × delta t
        c  = 5000/20 × 25
        c  =250 ×25
        c  =6250 J/kg C°
H = m × c
   = 20kg × 6250 J/kg C°
   = 125000 J/ C°

Kalor lebur

Rumus:
\!Q=\!m\times\!L
dengan ketentuan:
  • \!Q = Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori)
  • \!m = Massa zat (Gram, Kilogram)
  • \!L = Kalor lebur zat (Joule/kilogram, Kilojoule/kilogram, Joule/gram)

Kalor uap

Rumus:
\!Q=\!m\times\!U
dengan ketentuan:
  • \!Q = Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori)
  • \!m = Massa zat (Gram, Kilogram)
  • \!U = Kalor uap zat (Joule/kilogram, Kilojoule/kilogram, Joule/gram)
Contoh Soal :
Berapa energi kalor yang diperlukan untuk menguapkan 5 Kg air pada titik didihnya, jika kalor uap 2.260.000 Joule/Kilogram ?
Jawab :
Diketahui  : m = 5 Kg
             U = 2.260.000 J/Kg

Ditanyakan : Q =..... ?

Jawab Q = m x U
        = 5 Kg x 2.260.000 J/Kg
        = 11.300.000 J
        = 11,3 x 106 J

Asas Black

Rumus:
\!Q_{terima}=\!Q_{lepas} Asas Black : Jumlah kalor yang diterima sama dengan jumlah kalor yang dilepas..

Gaya dan tekanan

seseorang memiliki massa 60kg.jika percepatan gravitasi bumi 10m/s² dan percepatan gravitasi bulan 16m/s².hitunglah brat orang tersebut di bumi dan bulan?
Jawaban: Bagaimana menghitung berat seseorang di lain tempat
Rumus= Berat(W)= Massa (M) X Percepatan Gravitasi (G)
               
        A. Berat di bumi
           W=Mxg
           W=60kgx10= 600 Newton
       
        B. Berat di Bulan
           W=Mxg
           W=60kgx16=960N
 

Usaha

W = F x S
dimana ; W = usaha (newton/m) F = gaya (newton) S = jarak (meter)

F = m x a
dimana ; a = percepatan m = massa
S = v0 + 1/2 a x t
dimana ; v0 = kcepatan awal t = waktu kosong ny itu

Getaran, gelombang dan bunyi

Periode dan Frekuensi Getaran

  Periode Getaran

\!T=\frac{t}{n}

Dengan ketentuan:
  • \!T = Periode (sekon)
  • \!t = Waktu (sekon)
  • \!n = Jumlah getaran

Frekuensi Getaran

\!f=\frac{n}{t}

Dengan ketentuan:
  • \!f = Frekuensi (Hz)
  • \!n = Jumlah getaran
  • \!t = Waktu (sekon)

Periode Getaran

\!T=\frac{1}{f}

Dengan ketentuan:
  • \!T = periode getaran (sekon)
  • \!f = frekuensi(Hz)

Hubungan antara Periode dan Frekuensi Getaran

Terdapat 2 rumus, yaitu:
  • \!T=\frac{1}{f}
  • \!f=\frac{1}{T}
Dengan ketentuan:
  • \!T = periode (sekon)
  • \!f = frekuensi (Hz)

Alat optik

Lup (Kaca Pembesar)

 Pembesaran bayangan saat mata berakomodasi maksimum

\!M=\frac{Sn}{f}+1
Dengan ketentuan:
  • \!M = Pembesaran
  • \!Sn = Titik dekat (cm)
  • \!f = Fokus lup (cm)

Pembesaran bayangan saat mata tidak berakomodasi

\!M=\frac{Sn}{f}
Dengan ketentuan:
  • \!M = Pembesaran
  • \!Sn = Titik dekat (cm)
  • \!f = Fokus lup (cm)

Mikroskop

Pembesaran mikroskop adalah hasil kali pembesaran lensa objektif dan pembesaran lensa okuler, sehingga dirumuskan:
Mmik=Mob\times Mok

Karena lensa okuler mikroskop berfungsi seperti lup, pembesaran mikroskop dirumuskan sebagai berikut:

Pembesaran Mikroskop pada saat mata berakomodasi maksimum

Mmik=Mob\times(\frac{Sn}{fok}+1)=(\frac{S'ob}{Sob})\times(\frac{Sn}{fok}+1)
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
d=S'ob+Sok=S'ob+\frac{Sn\times fok}{Sn+fok}
Dengan ketentuan:
  • \!Mmik = Pembesaran mikroskop
  • \!Mob = Pembesaran oleh lensa objektif
  • \!Sn = Titik dekat mata
  • \!fok = Jarak fokus lensa okuler
  • \!S'ob = jarak bayangan oleh lensa objektif
  • \!Sob = jarak benda di depan lensa objektif
  • \!d = jarak lensa objektif dan lensa okuler

Pembesaran Mikroskop pada saat mata tidak berakomodasi

Mmik=Mob\times \frac{Sn}{fok}=\frac{S'ob}{Sob}\times \frac{Sn}{fok}
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
d=S'ob+fok\,\!
Dengan ketentuan:
  • \!Mmik = Pembesaran mikroskop
  • \!Mob = Pembesaran oleh lensa objektif
  • \!Sn = Titik dekat mata
  • \!fok = Jarak fokus lensa okuler
  • \!S'ob = jarak bayangan oleh lensa objektif
  • \!Sob = jarak benda di depan lensa objektif
  • \!d = jarak lensa objektif dan lensa okuler

Teropong Bintang

Pembesaran Teropong Bintang pada saat mata tidak berakomodasi

M=\frac{fob}{fok}
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
d=fob+fok\,\!
Dengan ketentuan:
  • \!d = Jarak lensa objektif dan lensa okuler
  • \!M = Pembesaran teropong bintang
  • \!fob = Jarak fokus lensa objektif
  • \!fok = Jarak fokus lensa okuler

Pembesaran Teropong Bintang pada saat mata berakomodasi maksimum

M=\frac{fob}{sok}
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
d=fob+sok\,\!

Dengan ketentuan:
  • \!M = Pembesaran teropong bintang
  • \!fob = Jarak fokus lensa objektif
  • \!sok = jarak benda di depan lensa okuler

Teropong Bumi

Pembesaran Teropong Bumi

M=\frac{fob}{fok}
Dengan ketentuan:
  • \!M = Pembesaran teropong bumi
  • \!fob = Jarak fokus lensa objektif
  • \!fok = Jarak fokus lensa okuler

Jarak lensa objektif dan lensa okuler

d=fob+4fp+fok\,\!
Dengan ketentuan:
  • \!d = Jarak lensa objektif dan lensa okuler
  • \!fob = Jarak fokus lensa objektif
  • \!fp = Jarak fokus lensa pembalik
  • \!fok = Jarak fokus lensa okuler

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Widgets

invite nda di plurk